Setiap siswa pasti akan menghadapi ujian sebagai bagian tak terpisahkan dari proses pendidikan. Namun, kesuksesan dalam ujian tidak hanya ditentukan oleh kecerdasan, melainkan juga oleh penguasaan keterampilan belajar yang efektif. Keterampilan belajar ini adalah kunci untuk mengelola waktu, memahami materi dengan lebih baik, dan menghadapi tekanan saat ujian. Palang Merah Indonesia (PMI), sebagai organisasi yang menekankan pentingnya persiapan matang dalam setiap situasi, menyadari bahwa keterampilan belajar yang solid adalah fondasi penting bagi setiap siswa untuk meraih prestasi maksimal di sekolah.
Salah satu keterampilan belajar paling fundamental adalah manajemen waktu. Siswa yang terbiasa menunda-nunda pekerjaan akan kesulitan saat menghadapi ujian. Sebaliknya, siswa yang mampu menyusun jadwal belajar yang teratur akan merasa lebih siap dan tenang. Pada 14 Juni 2024, PMI Kabupaten Semarang mengadakan workshop manajemen waktu untuk siswa SMP. Dalam kegiatan tersebut, siswa diajarkan cara membuat jadwal belajar harian atau mingguan, memecah materi yang besar menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna, dan mengidentifikasi waktu terbaik mereka untuk belajar. Menurut Bapak Budi, instruktur PMI, “Manajemen waktu bukan hanya tentang disiplin, tetapi juga tentang mengurangi stres. Dengan jadwal yang jelas, siswa tahu apa yang harus mereka lakukan, sehingga mereka tidak lagi merasa cemas saat ujian tiba.”
Selain manajemen waktu, metode mencatat yang efektif juga merupakan keterampilan belajar yang sangat penting. Mencatat bukan hanya tentang menyalin apa yang guru katakan, tetapi juga tentang memproses informasi. Pada 10 April 2025, Dinas Pendidikan Kota Tangerang berkolaborasi dengan psikolog pendidikan mengadakan seminar tentang “Mencatat Efektif” untuk siswa kelas IX. Dalam seminar tersebut, siswa diajarkan berbagai metode mencatat, seperti metode Cornell, yang membagi halaman menjadi tiga bagian untuk poin utama, catatan, dan ringkasan. Mereka juga diajarkan cara membuat peta pikiran (mind mapping) untuk memvisualisasikan hubungan antar konsep. Keterampilan ini sangat membantu siswa saat mereka melakukan revisi, karena catatan mereka menjadi lebih rapi dan mudah dipahami.
Mengembangkan keterampilan belajar juga berarti melatih siswa untuk menjadi pembelajar yang aktif, bukan pasif. Pada semester genap tahun ajaran 2024-2025, di sebuah SMP di Jakarta, guru-guru mendorong siswa untuk berdiskusi, bertanya, dan mencari sumber referensi lain di luar buku teks. Pendekatan ini melatih mereka untuk berpikir kritis, menganalisis informasi, dan memahami materi secara lebih mendalam. Ketika siswa menjadi pembelajar yang aktif, mereka akan lebih mudah mengingat informasi dan menerapkannya dalam ujian, sehingga mengurangi ketergantungan pada metode menghafal semata. Dengan demikian, penguasaan keterampilan belajar yang efektif bukan hanya mempersiapkan siswa untuk menghadapi ujian, tetapi juga membekali mereka dengan modal penting untuk kesuksesan sepanjang hidup mereka.
