Membangun Resiliensi: Kunci Mengembangkan Mental Pelajar di SMP

Di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP), membangun resiliensi menjadi fondasi penting bagi mental pelajar yang tangguh. Resiliensi, atau daya lenting, adalah kemampuan untuk bangkit kembali setelah menghadapi kesulitan, kegagalan, atau tekanan. Keterampilan ini sangat krusial di usia remaja, di mana siswa mulai menghadapi tantangan akademik yang lebih kompleks, perubahan sosial, dan tekanan teman sebaya. Dengan resiliensi, mereka dapat beradaptasi, belajar dari pengalaman, dan terus maju.

Salah satu cara efektif dalam membangun resiliensi adalah melalui pengajaran tentang pola pikir bertumbuh (growth mindset). Siswa perlu memahami bahwa kemampuan mereka tidak statis, melainkan dapat dikembangkan melalui usaha dan ketekunan. Ketika mereka memahami bahwa kegagalan adalah bagian dari proses belajar, bukan tanda ketidakmampuan, mereka akan lebih berani mencoba dan tidak mudah menyerah. Contohnya, pada hari Kamis, 14 Agustus 2025, dalam sebuah lokakarya untuk guru SMP yang diadakan di Pusat Pelatihan Guru Kota Harmoni, Dr. Maya Sari, seorang pakar pendidikan, menyampaikan, “Pujian harus fokus pada proses dan usaha, bukan hanya pada hasil akhir. Ini akan menanamkan keyakinan bahwa mereka bisa berkembang.”

Selain itu, sekolah dan keluarga perlu menciptakan lingkungan yang suportif di mana siswa merasa aman untuk membuat kesalahan dan belajar darinya. Memberikan kesempatan kepada siswa untuk memecahkan masalah sendiri, dengan bimbingan yang tepat, akan melatih kemampuan mereka dalam menghadapi tantangan. Ekstrakurikuler yang mendorong kerja sama tim dan penyelesaian masalah, seperti klub sains atau kegiatan pramuka, juga dapat menjadi sarana yang efektif untuk membangun resiliensi secara praktis.

Penting juga untuk mengajarkan siswa strategi koping yang sehat saat menghadapi stres atau kekecewaan. Ini bisa berupa latihan pernapasan, olahraga, menulis jurnal, atau berbicara dengan orang dewasa yang dipercaya. Pada Rabu, 23 Juli 2025, Kepala Bidang Pencegahan dan Penanganan Masalah Remaja Dinas Sosial Kota Mandiri, Ibu Ani Suryani, dalam sebuah sesi penyuluhan di SMP Bhakti Negara, menekankan bahwa “kemampuan mengelola emosi dan stres adalah bagian integral dari resiliensi.” Bahkan, pihak kepolisian melalui Kanit Binmas Polsek Sejahtera, Aiptu Rio Pratama, pada Selasa, 5 Agustus 2025, saat kunjungan ke sebuah SMP, menyampaikan bahwa siswa yang memiliki resiliensi tinggi cenderung tidak mudah terpengaruh ajakan negatif dan lebih fokus pada tujuan positif. Dengan demikian, membangun resiliensi di jenjang SMP adalah investasi jangka panjang untuk menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga tangguh dan siap menghadapi setiap dinamika kehidupan.

profile picture