Pendidikan Pancasila di jenjang Sekolah Menengah Pertama (SMP) jauh melampaui hafalan lima sila; ia adalah panduan hidup yang membekali siswa dengan nilai-nilai fundamental untuk menghadapi tantangan zaman. Di tengah arus informasi yang kian deras, pemahaman dan pengamalan Pancasila menjadi krusial dalam membentuk karakter remaja yang berintegritas, nasionalis, dan toleran. Ini adalah fondasi kuat bagi pembangunan generasi penerus bangsa.
Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam keseharian siswa adalah esensi dari Pendidikan Pancasila. Sebagai contoh, di sebuah SMP Negeri di Kota Semarang, pada hari Kamis, 4 Juli 2024, pukul 07.30 pagi, seluruh siswa mengikuti program “Literasi Kebangsaan” yang diawali dengan diskusi interaktif tentang makna gotong royong dalam kehidupan bermasyarakat. Ibu Siti Aminah, seorang guru Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) di sekolah tersebut, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk menumbuhkan kesadaran akan pentingnya kolaborasi dan kebersamaan, yang merupakan pengejawantahan dari sila ketiga Pancasila.
Lebih dari itu, sinergi antara sekolah dan berbagai pihak juga berperan penting dalam menginternalisasi nilai-nilai Pancasila. Pada hari Selasa, 25 Juni 2024, di aula sebuah SMP Swasta di Medan, Kanit Binmas Polsek Medan Timur, Iptu Hendra Gunawan, memberikan penyuluhan tentang bahaya hoaks dan ujaran kebencian di media sosial. Beliau menekankan bahwa sikap bijak dalam berinteraksi daring merupakan cerminan dari Pendidikan Pancasila, khususnya sila kedua dan keempat, yang mengedepankan kemanusiaan yang adil dan beradab serta musyawarah mufakat. Ini adalah upaya nyata untuk membimbing siswa agar tidak mudah terprovokasi dan selalu berpegang pada nilai-nilai persatuan.
Pada akhirnya, Pendidikan Pancasila di SMP bukan hanya mata pelajaran, melainkan sebuah proses pembentukan karakter yang berkelanjutan. Tujuannya adalah melahirkan generasi muda yang tidak hanya memahami Pancasila secara teoretis, tetapi juga mampu mengamalkannya sebagai panduan hidup dalam setiap aspek kehidupan. Dengan demikian, mereka akan tumbuh menjadi warga negara yang bertanggung jawab dan mampu membawa Indonesia menuju masa depan yang gemilang.
