Ketika seorang anak mulai sering kehilangan barang atau benda pribadinya rusak tanpa alasan jelas, ini bisa menjadi petunjuk penting adanya masalah. Perilaku ini bukan sekadar kecerobohan. Seringkali, ini adalah sinyal tersembunyi bahwa anak adalah korban bullying.
Pelaku bullying tidak selalu melakukan kekerasan fisik. Mereka seringkali merusak atau mengambil benda milik korban untuk menimbulkan rasa takut dan membuat korban merasa tidak berdaya. Jadi, perhatikan setiap kali kehilangan barang yang terjadi.
Anak-anak mungkin tidak berani berbicara terus terang tentang apa yang terjadi. Mereka merasa malu, takut, atau bahkan menganggapnya sebagai kesalahan mereka sendiri. Mereka lebih memilih diam dan menyimpan beban itu sendiri.
Selain kehilangan benda, perhatikan juga kerusakan fisik. Jika anak sering pulang dengan buku robek, kacamata patah, atau tas yang sobek, ini bisa menjadi indikasi. Barang rusak yang sering terjadi adalah petunjuk penting.
Perubahan perilaku juga sering menyertai. Anak mungkin menjadi lebih cemas atau takut untuk pergi ke sekolah. Mereka mungkin tiba-tiba menolak untuk memakai barang-barang tertentu, seperti jaket atau sepatu, karena takut rusak.
Untuk mengatasi ini, peran orang tua sangat vital. Orang tua harus membangun lingkungan yang aman. Ajak anak berbicara tentang hari-hari mereka di sekolah. Tunjukkan empati dan dengarkan cerita mereka tanpa menghakimi. Ini adalah kunci untuk membuka komunikasi.
Penting juga untuk mengamati interaksi anak dengan teman sebaya. Perhatikan apakah mereka sering bermain sendiri atau dihindari oleh teman-teman mereka. Perilaku ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang mengalami kesulitan.
Sekolah juga memiliki peran penting. Guru dan staf sekolah harus peka terhadap perubahan perilaku siswa. Mereka harus mengambil tindakan tegas terhadap pelaku bullying dan memberikan dukungan kepada korban.
Kehilangan barang adalah tanda bahaya yang tidak boleh diabaikan. Ini adalah panggilan untuk bertindak. Orang tua, guru, dan masyarakat harus bekerja sama untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung.
Dengan mengenal mandat dan peran kita, kita bisa melindungi anak-anak. Jangan biarkan anak menjadi korban bisu dari bullying. Tunjukkan bahwa mereka tidak sendirian. Berbagi kebaikan dan kepedulian adalah kunci untuk mengatasi masalah ini.
