Inovasi Cilik: Siswi SD Buat Game Edukasi Pancasila

Belajar Pancasila tak harus membosankan. Kini, ada inovasi cilik yang menarik perhatian: seorang siswi SD berhasil membuat game edukasi Pancasila! Ini membuktikan bahwa kreativitas tidak mengenal batas usia, dan teknologi bisa menjadi alat ampuh untuk menanamkan nilai-nilai kebangsaan sejak dini.

Inovasi ini datang dari Fitria Khasanah, seorang siswi SD di Lampung. Ia memanfaatkan hobinya bermain game untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat. Dengan bantuan ayahnya, Fitria berhasil mengembangkan dua game edukasi yang kini dapat diunduh di Playstore.

Salah satu game buatannya adalah “Lorong Toleransi Pancasila”. Game ini dirancang untuk mengajarkan pentingnya toleransi dan nilai-nilai Pancasila dengan cara interaktif. Siswa diajak berpetualang dan menyelesaikan misi sambil memahami makna setiap sila.

Game edukasi ini memiliki konsep yang menyenangkan dan mudah dipahami anak-anak. Melalui kuis, teka-teki, dan mini game, Fitria membuat pembelajaran Pancasila menjadi pengalaman yang seru. Ini jauh berbeda dari metode hafalan yang sering dianggap membosankan.

Tujuan utama Fitria adalah mengingatkan kembali generasi muda tentang pentingnya Pancasila sebagai dasar negara. Ia ingin teman-teman sebayanya lebih mencintai dan memahami nilai-nilai luhur ini. Ide ini lahir dari kepeduliannya terhadap pendidikan karakter bangsa.

Pencapaian Fitria menunjukkan potensi besar siswa SD dalam menciptakan inovasi digital. Mereka tidak hanya menjadi konsumen teknologi, tetapi juga bisa menjadi kreator. Ini adalah langkah maju dalam literasi digital dan pengembangan bakat di usia muda.

Dukungan dari orang tua dan sekolah sangat penting. Ayah Fitria membimbingnya dalam konsep game, sementara sekolah memberikan ruang untuk mengembangkan kreativitas. Kolaborasi ini menghasilkan karya yang tidak hanya edukatif, tetapi juga menginspirasi.

Inisiatif seperti ini perlu terus didorong dan dikembangkan. Game edukasi Pancasila dapat menjadi media pembelajaran alternatif yang efektif. Dengan demikian, penanaman nilai-nilai Pancasila bisa lebih menarik dan relevan bagi generasi digital native.

Kisah Fitria adalah bukti bahwa inovasi cilik bisa membawa dampak besar. Ia menunjukkan bahwa semangat belajar dan kreativitas dapat menghasilkan karya luar biasa. Mari dukung lebih banyak “Fitria-Fitria” lain di seluruh Indonesia.